BINTANGNEWS.COM – Tim gabungan masih melakukan pencarian dan pertolongan terhadap para pendaki Gunung Marapi yang berlokasi di Provinsi Sumatra Barat.
Hingga Senin (4/12/2023) pagi, sebanyak 28 pendaki dinyatakan selamat dan 11 lainnya meninggal dunia.
Pada Senin (4/12/2023), pukul 10.30 WIB, sebanyak 28 dari total 75 orang pendaki yang sudah dievakuasi oleh tim gabungan.
Dengan rincian 54 pendaki yang mengakses pintu masuk Batu Palano di Kabupaten Agam, sedangkan 21 orang di pintu nasuk Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.
Baca Juga:
Sejumlah Musisi Temui Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Termasuk Agnes Mo dan Bunga Citra Lestari
Aktor Laga Senior Asal Amerika Serikat Steven Seagel Bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto
Dari 28 pendaki tadi, sebanyak 19 orang yang sudah ditemukan dan pulangkan tim gabungan.
Lihat juga konten video, di sini: Sebanyak 11 Orang Pendaki Gunung Marapi Meninggal Dunia dan 28 Pendaki Selamat, Dampak Erupsi
Sedangkan sembilan pendaki tambahan juga telah dievakuasi hingga hari ini, Senin 4 Desember 2023.
Tim gabungan membawa para pendaki ke fasilitas medis untuk perawatan lebih lanjut.
Baca Juga:
Arktor Sinetron ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Bersimbah Darah Akibat Luka Tusuk, Polisi Buru Pelaku
Di antaranya RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dan RSUD Padang Panjang karena mengalami luka-luka.
Lihat juga konten video, di sini: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri Jawb Tudingan Hindari Wartawan Usai Diperiksa di Bareskrim
Sementara itu, tim gabungan mengevakuasi 11 pendaki dalam kondisi meninggal dunia.
Petugas masih melakukan identifikasi kesebelas jenazah yang dievakuasi pada hari ini.
Baca Juga:
Capai Ratusan Juta Rupiah/Tahun, Pengeluaran Ojek Online dan Makanan Artis Cantik Amanda Manopo
Aktor Gading Martin Berikan Klarifikasi Terkait Hubungannya dengan Presenter Cantik Medina Dina
Sebelumnya, Pusdalops BNPB masih menerima informasi 26 pendaki yang belum berhasil dievakuasi.
Nama ke-26 pendaki telah teridentifikasi, dengan rincian sebanyak 20 orang teridentifikasi melalui pendaftaran yang terlacak dari jejak digital.
Sedangkan sisanya, mereka terdaftar saat di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.
Hingga kini belum ada konfirmasi identitas 11 pendaki tersebut apakah masuk ke dalam 26 pendaki yang namanya sudah teridentifikasi melalui mekanisme pendaftaran TWA Gunung Marapi.
“Erupsi masih terjadi dan upaya pencarian masih kami lakukan bersama tim gabungan,” kata Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan Putra, saat dihubungi.
Sementara itu, data mutakhir dari aktivitas vulkanik di Gunung Marapi per Senin (4/12) pagi hingga pukul 06.00 WIB, tercatat ada delapan kali letusan.
Dan 43 kali hembusan, dengan Amplitudo paling besar mencapai 14,2 mm serta berdurasi selama 56 detik.
Tim BPBD Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar.
Pihak BPBD juga mengimbau kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas di bawah radius 3 kilometer dari puncak atau kawah.
Selain itu masyarakat agar memakai masker, topi, dan kaca mata ketika beraktivias di luar ruangan dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya.
Terkait dengan aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan Gunung Marapi pada status level II atau ‘Waspada’.***